Cukup dengan segenggam kurma + chicken burger kami melanjutkan perjalanan, tak lama kemudian sepanjang perjalanan didepan kami terpampang barisan pegunungan berwarna cream cerah krn ditimpa sinar mentari yg cukup terik pd jam 14.55 waktu al'Ain. Subhanallah...pegunungan itu seperti ukiran, pahatan2 di dindingnya berbentuk mengikuti arah tiupan angin (bayangkan rambut yang terurai tertiup angin). Jauh di ketinggian itu terlihat dua bangunan berdiri di puncak yang ternyata Sultan Palace dan Mercure Hotel.

Sebelum mulai pendakian kami berhenti sejenak di pinggir kanal (spt selokan mataram), tiba2 si hubby ambil 5 pack lembaran roti arab yg dibeli di kedai burger tadi...kami cuma berdua siapa yang mo makan roti sebanyak itu pikirku. Sepanjang menyusuri kanal tampak ikan2 (ikan gurameh mungkin yaa...hitam warnanya) yang berenang mengikuti arah kami berjalan, tidak hanya satu, dua, sepuluh, bahkan ratusan mungkin, dr jembatan di kanal itu si hubby melemparkan roti2 itu seperti bermain bumerang.....ternyata........ikan2 itu yang besar yang kecil berlomba berloncatan berebut menyobek2 roti2 itu....waahh....!!!....kalo di Indonesia ikan2 itu tentu sdh habis dipancing orang2...gurameh bakar...gurameh bakar.....!!.

Merasa tertantang, kami mendaki Jabel Hafeet (ketinggian ??) dgn beberapa kali berhenti di tempat peristirahatan darurat akhirnya kami sampai juga di puncak Jabel Hafeet. Dari sini kami bisa melihat negara Oman yang berbenteng barisan pegunungan yg memisahkan ia dengan negara2 UAE yang membentang di bawah tertutup debu tipis. Subhanallah...!!!.

Sebelum kembali ke Dubai kami mampir sebentar ke al'Ain Zoo dengan tiket masuk 2 dirham kebun binatang ini sebagian besar masih dalam tahap renovasi jd tdk banyak yang bisa di saksikan hanya beberapa foto yg sempat kami ambil disana. Setelah puas dan capek berjalan ditambah berkeliling dengan kereta zebra mini akhirnya kami meluncur kembali ke Dubai dengan kecepatan maksimum 120km/jam. Alhamdulillah....tepat jam 8 malam kami tiba kembali dirumah.